Pasalnyasetiap pakaian adat menggunakan aksesoris yang berbeda - beda. Referensi: Cerdika.com. Kesimpulan. Setidaknya terdapat 4 suku yang ada di Nusa Tenggara Timur, diantaranya adalah Suku Rote, Suku Helong, Suku Dawan, dan Suku Sabu. Dari keempat suku tersebut memiliki pakaian adat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pakaian
Ilustrasi pakaian adat NTB, sumber gambar Tenggara Barat atau NTB merupakan suatu provinsi yang berada di kepulauan Nusa Tenggara, Indonesia. Daerah ini menyimpan kekayaan budaya, salah satunya adalah pakaian adat. Jenis-jenis pakaian adat NTB memiliki keunikan tersendiri dari segi bentuk maupun buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh Rizky & Wibisono 2012, provinsi NTB memiliki keunikan tersendiri karena menjadi tempat bertemunya tiga kebudayaan besar, yakni Jawa Kuno, Islam, dan Hindu ini juga menjadi salah satu faktor mengapa pakaian adat asal provinsi tersebut cenderung unik karena dihasilkan dari percampuran kebudayaan Jenis Pakaian Adat NTB beserta Keunikan Bentuk dan FilosofinyaIlustrasi pakaian adat NTB, sumber gambar saja jenis-jenis baju adat NTB dan apa saja keunikannya? Simak penjelasannya di artikel iniLambung adalah baju adat NTB yang dipakai oleh wanita pada saat menyambut kehadiran tamu dan pada saat upacara adat ini berwarna hitam dengan kerah berbentuk “V” yang tanpa lengan. Pakaian adat ini juga dihiasi manik-manik di tepian jahitan. Baju lambung juga dilengkapi dengan selendang yang bercorak Ragi Genep. Bahan pembuatan selendang ini adalah kain songket asli Suku adat pegon merupakan pakaian yang dipakai khusus untuk kaum laki-laki. Menurut sejarah, pakaian ini merupakan hasil adaptasi dari kebudayaan Jawa dan Eropa yang dibawa ke Nusa Tenggara ini merupakan setelan jas hitam yang bawahannya dikenakan wiron atau cute batik bermotif nangka. Sedangkan bahannya menggunakan kain pelung yang digunakan pakaian ini meliputi ikat pinggang kain songket yang bersulam benang emas, keris, dan ikat kepala yang bentuknya menyerupai udeng khas bagi para pemangku adat, maka diperlukan asesoris tambahan berupa selendang umbak berwarna merah, putih, dan hitam yang panjangnya sekitar 4 adat suku Bima juga akrab disebut dengan nama Rimpu. Karakteristik dari Rimpu menyerupai bentuk mukena, yang mana satu bagian menutupi kepala hingga perut, sementara satu bagian lainnya menutupi perut sampai kaki. Dari baju adat ini dapat diketahui bahwaa budaya Islam sangat berpengaruh terhadap suku Pakaian Adat Donggo SamboriBaju adat donggo sambori memiliki karakteristik berupa warna yang dominan hitam. Pakaian ini erat kaitannya dengan ritual kematian. Bentuknya yakni berlengan pendek dan digunakan oleh wanita dewasa maupun jenis-jenis pakaian adat NTB yang unik dan menggambarkan kebudayaan khas NTB. Hingga kini, beragam jenis pakaian adat tersebut masih dilestarikan oleh masyarakat NTB. Secarageografis, Provinsi Nusa Tenggara Timur berbatasan dengan Laut Flores di sebelah utara, Samudera Hindia dan Australia di selatan, Timor Leste di sebelah timur, dan Nusa Tenggara Barat di sebelah barat. Kupang adalah ibukota dari Nusa Tenggara Timur atau NTT, yang membuat Kupang menjadi pusat pemerintahan dan pusat perekonomian.
Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur – Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang terkenal akan keindahan alamnya, dimana provinsi ini berada pada bagian tenggara Indonesia. Bukan hanya keindahan alam saja, melainkan provinsi Nusa Tenggara Timur juga mempunyai kebudayaan yang unik, salah satunya adalah pakaian adat. Penasaran bagaimana pakaian adat Nusa Tenggara Timur? Yuk simak ulasan berikut ini! Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Gambar Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa Nusa Tenggara Timur terkenal akan keindahan alamnya yang sangat mengagumkan. Dimana pada Nusa Tenggara Timur ini juga mempunyai 7 suku yang berbeda, diantaranya adalah suku Rote, suku Dawan, suku Helong, suku Sabu, suku Sumba, suku Lio dan juga Suki Manggarai. Pada setiap suku tersebut tentunya mempunyai suatu kebudayaan yang membedakan antara satu dengan yang lainnya, salah satunya adalah pakaian adat. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur ini mempunyai bentuk yang berbeda pada setiap dulunya, dimana tentunya juga mempunyai ciri khas tersendiri. Nama Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur mempunyai banyak suku dengan latar belakang budaya masing-masing, sehingga budaya yang adat di NTT ini juga mengalami akulturasi antara budaya yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang sudah disebutkan diatas, bahwa Nusa Tenggara Timur ini mempunyai suku yang berbeda-beda. Dimana setiap suku juga mempunyai kebudayaan unik tersendiri, salah satunya adalah pakaian adat. Daripada semakin penasaran tentang pakaian adat Nusa Tenggara Timur, maka sebaiknya langsung saja yuk simak penjelasan masing-masing pakaian adat tersebut dibawah ini! No Macam-Macam Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur 1 Pakaian Adat Suku Rote 2 Pakaian Adat Suku Dawan 3 Pakaian Adat Suku Helong 4 Pakaian Adat Suku Sabu 5 Pakaian Adat Suku Sumba 6 Pakaian Adat Suku Lio 7 Pakaian Adat Suku Manggarai 1. Pakaian Adat Suku Rote Gambar Pakaian Adat Suku Rote Suku Rote merupakan suku yang pernah bermigrasi dari pulau Seram, Maluku dan sekarang sudah menjadi penduduk asli dari pulau Rote. Suku ini juga mendiami beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara Timur ini, seperti pada pulau Timor, pulau Ndao, pulau Pamana, pulau Nuse, pulau Heliana, pulau Manuk, pulau Landu dan masih banyak lagi pulau yang lainnya. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Rote ini ternyata dijadikan sebagai ikon dari pakaian adat daerah untuk wilayah NTT. Hal tersebut dikarenakan memang pakaian yang ada di suku Rote ini mempunyai model yang unik dengan berbagai ciri khas dan juga sejarah serta nilai filosofis yang tinggi pada baju adat tersebut. Keunikan baju ini terletak pada penutup kepalanya atau topi yang disebut dengan ti’i langga. Dimana topi ini mempunyai bentuk yang unik dikarenakan topi tersebut mirip dengan topi yang digunakan oleh masyarakat Meksiko yakni topi sombrero. Topi ti’i langga ini terbuat dari bahan daun lontar yang sudah kering. Dimana daun tersebut juga menjadi simbol kewibawaan dan juga kepercayaan diri bagi kaum laki-laki yang berada di suku Rote. Topi ini juga merupakan salah satu aksesoris utama dalam pakaian adat suku Rote yang disebut dengan pakaian tenun ikat, dimana pakaian tersebut terbuat dari kain tenun. Pakaian ini merupakan kombinasi dari kemeja putih dengan lengan panjang dan juga kombinasi antara sarung tenun ikat yang mempunyai warna gelap, sarung tersebut nantinya digunakan untuk bagian bawah. Kemudian untuk penutup dada, para kaum pria akan menggunakan sebuah selendang kain yang mempunyai motif sama pada bagian bahu. Sedangkan pakaian yang akan digunakan oleh perempuan suku Rote adalah kebaya dengan bawahan dipakaikan sarung tenun yang terbuat dari tangan. 2. Pakaian Adat Suku Dawan Gambar Pakaian Adat Suku Dawan Suku Dawan merupakan suku yang tinggal di beberapa wilayah yang ada di Nusa Tenggara Timur, seperti Belu, Kupang, dan juga Timor. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Dawan ini dinamakan dengan baju Amarasi. Dimana baju Amarasi merupakan baju yang digunakan oleh kaum wanita dan terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah kebaya, sarung tenun yang digunakan sebagai bawahan, selendang yang akan diselempangkan untuk menutupi dada. Bukan hanya itu, para kaum perempuan juga akan menggunakan beberapa macam aksesoris seperti sisir emas, tusuk konde yang berhiaskan tiga join emas dan juga sepasang gelang dengan bentuk kepala ular. Sedangkan pada bagian pria, baju amarisi ini terdiri dari kemeja bodo dan juga sarung tenun yang diikat pada pinggang. Biasanya para kaum pria juga akan menggunakan berbagai macam aksesoris perhiasan seperti kalung muti salak, kalung habas, gelang Timor dan juga menggunakan ikat kepala dengan hiasan tiara. 3. Pakaian Adat Suku Helong Gambar Pakaian Adat Suku Helong Suku Helong merupakan suku dengan mayoritas penduduk asli dari pulau Timor. Dimana kebanyakan suku Helong ini berada di wilayah Kupang, tepatnya di Kupang Tengah dan juga Kupang barat, tapi ada juga suku Helong yang berada di pulau lain, seperti pulau Semau dan juga pulau Flores. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Helong ini dibagi menjadi dua jenis, yakni pakaian adat yang dikhususkan untuk wanita dan juga pakaian adat yang dikhususkan untuk laki-laki. Untuk wanita, pakaian adat ini terdiri dari berbagai komponen diantaranya adalah atasan yang berupa kebaya atau kemben dengan bawahan yang berupa sarung dengan cara penggunaan diikat menggunakan ikat pinggang emas atau pending. Tentunya juga para wanita dari suku Helong ini akan menggunakan aksesoris tambahan, yakni berupa bula molik atau hiasan kepala dengan bentuk seperti bulan sabit. Kemudian ada juga aksesoris berupa kalung yang mempunyai bentuk bulan serta anting-anting atau giwang yang disebut dengan kerabu jangan lupakan hiasan leher yang berbentuk bulan. Sedangkan untuk kaum pria suku Helong akan menggunakan pakaian adat berupa atasan kemeja bodo dengan bawahan akan menggunakan selimut lebar. Jangan lupakan berbagai aksesoris untuk pelengkap seperti ikat kepala yakni destar dan juga perhiasan leher yang dikenal dengan habas. 4. Pakaian Adat Suku Sabu Gambar Pakaian Adat Suku Sabu Suku Sabu merupakan suku yang tinggal di pulau Hai Rau tepatnya berada di daerah kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pakaian adat sabu ini juga dibedakan menjadi dua jenis, yakni digunakan untuk pria dan juga digunakan untuk para wanita. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Sabu yang digunakan untuk kaum pria biasanya terdiri dari atasan berupa kemeja putih dengan lengan panjang. Sedangkan pada bagian bawahnya biasanya akan menggunakan sarung yang terbuat dari bahan kain katun. Bukan hanya itu, terdapat pula aksesoris tambahan berupa selendang yang akan diselempangkan pada bahu, dengan ikat kepala yang berupa mahkota tiga tiang yang dibuat dengan menggunakan emas, kalung muti salak, sabuk berkantong, perhiasan leher atau habas dan juga sepasang gelang emas. Sedangkan pakaian adat yang digunakannya oleh wanita jauh lebih sederhana dibandingkan dengan kaum laki-laki. Dimana para wanita hanya akan menggunakan kebaya dan juga kain tenun dengan dua buah lilitan, kain tenun yang digunakan adalah kain dengan berbentuk sarung dengan ikat pinggang yang disebut dengan pending. 5. Pakaian Adat Suku Sumba Gambar Pakaian Adat Suku Sumba Suku Sumba merupakan suku yang mendiami pulau Sumba. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Sumba ini disebut dengan hinggi, dimana hinggi yang digunakan tersebut terdiri dari dua lembar, yakni ada hinggi kawuru dan juga hinggi kombu. Sedangkan pada bagian kepala akan dilengkapi dengan ikat kepala yang dililitkan atau diikat dengan membentuk jambul. Posisi jambul ini bisa berada pada bagian depan atau samping kiri dan juga kanan, posisi ini tergantung simbol yang ada. Ikat kepala ini dinamakan dengan tiara Patang. Pakaian pria Sumba juga akan dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris, diantaranya adalah kabiala atau senjata tradisional dari suku Sumba yang akan disisipkan pada bagian ikat pinggang. Pemakaian senjata ini melambangkan akan keperkasaan, selanjutnya pada bagian pergelangan tangan kiri akan diberikan perhiasan yang disebut dengan muti salak dan juga kanatar. Pemakaian perhiasan ini juga mempunyai makna, yakni menyimbolkan akan strata sosial dan juga kemampuan ekonomi. Sedangkan pakaian yang akan digunakan oleh kaum wanita berupa kain dengan jenis berbeda-beda, antara lain adalah lau kawar, lau mutikau, lau pahudu, dan juga lau pahudu kiku. Dimana kain tersebut akan digunakan sampai setinggi dada dan juga pada bagian bahunya yang ditutup dengan menggunakan taba huku yang mempunyai warna senada dengan kain yang dipakai. Pada bagian kepalanya akan digunakan tiara dengan warna polos yang akan diikatkan serta dilengkapi dengan penggunaan hai kata atau tiduhai. Pada bagian dahi juga akan diberikan maraga atau perhiasan logam, pada bagian telinga akan diberikan perhiasan yang disebut dengan mamuli dan pada bagian leher akan diberikan kalung emas. Sehingga tampilan dari kaum wanita terlihat semakin menawan. 6. Pakaian Adat Suku Lio Gambar Pakaian Adat Suku Lio Suku Lio merupakan suku tertua yang ada di Flores, atau lebih tepatnya suku yang mendiami kabupaten Ende. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Lio ini bernama ikat patola. Ikat patola merupakan kain tenun yang digunakan secara khusus untuk kepala suku dan juga warga kerajaan. Dimana ikat patola ini mempunyai motif yang beragam, seperti motif dedaunan, motif hewan meliputi biawak hingga motif manusia. Motif-motif tersebut akan ditenun dengan menggunakan benang yang berwarna biru atau merah pada dasaran kain yang berwarna gelap. Biasanya kain juga akan diberikan berbagai hiasan berupa manik-manik atau kulit kerang pada tepi kainnya. Tetapi yang perlu diingat disini adalah, hiasan manik-manik tersebut hanya diperuntukkan untuk para wanita bangsawan. Ikat patola ini juga terbilang cukup sakral karena kain ini juga digunakan sebagai penutup jenazah dari para kepala suku, bangsawan dan juga raja. 7. Pakaian Adat Suku Manggarai Gambar Pakaian Adat Suku Manggarai Manggarai merupakan suku yang juga mendiami wilayah Nusa Tenggara Timur, dimana suku ini juga mempunyai pakaian adat dengan nilai-nilai filosofis yang tinggi. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Manggarai ini dinamakan kain Songke. Kain songke merupakan kain yang dijadikan sebagai pakaian adat wajib untuk para wanita suku Manggarai. Adapun cara pemakaian dari kain ini juga terbilang cukup mirip dengan pemakaian sarung, hanya saja dalam memakai pakaian ini tidak boleh digunakan secara sembarangan, karena ada beberapa bagian tertentu yang harus menghadap pada bagian depan. Kain songke ini didominasi dengan warna hitam, dimana warna tersebut melambangkan keagungan dan juga kebesaran dari suku Manggarai. Bukan hanya itu, setiap motif yang ada di pada kain ini juga berbeda-beda, dimana masing-masing motif juga membuat makna yang berbeda-beda pula Misalnya pada kain songke dengan motif wela kaleng yang melambangkan akan ketergantungan manusia dengan alam, ada juga motif ranggong yang melambangkan kejujuran serta kerja keras dan juga ada motif su’i yang melambangkan bahwa segala sesuatu tersebut ada batasannya. Penutup Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Demikianlah penjelasan mengenai pakaian adat Nusa Tenggara Timur. Semoga artikel ini bisa berguna bagi para pembaca sekalian serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan. Berhubungan dengan pakaian adat dari provinsi Nusa Tenggara Timur, semoga juga artikel ini bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca sekalian! Pakaian Adat Nusa Tenggara Timursumber referensi
\n \n\ngambar pakaian adat nusa tenggara barat
Dalamkancah nasional, pakaian adat yang acap kali menjadi ikon Nusa Tenggara Barat adalah pakaian Lambung dan Pegon, yang merupakan pakaian khas Suku Sasak. Para wanita mengenakan Lambung, sedangkan para prianya mengenakan Pegon. Demikian 34 gambar Pakaian Adat di Indonesia Lengkap 34 Provinsi, begitu panjang memang, semoga menjadi

Pakaian adat Nusa Tenggara Barat NTB bisa dibilang cukup variatif sesuai dengan suku yang ada di daerah Nusa Tenggara Barat. Baik suku Bima, Suku Sasak maupun orang Sumbawa memiliki pakaian adat tradisionalnya masing-masing. Uniknya lagi ketiga suku terssebut memiliki perbedaaan pakaian adat yang cukup mencolok. Baju Adat Suku Bima Pertama adalah suku Bima. Wanita dari suku Bima memakai baju adat yang disebut rimpu. Pakaian ini menggunakan atau terdiri dari dua lembar sarung tenun. Satu sarung untuk menutup tubuh bagian bawah dan satunya lagi untuk menutup tubuh bagian atas, termasuk kepala. Ada dua jenis rimpu yang ditemui di Suku Bima, yakni rimpu colo dan rimpu cili. Rimpu colo diperuntukkan untuk wanita yang sudah menikah. Pada bagian wajah rimpu ini terbuka sehingga wajah pemakainya dapat dilihat. Sedangkan rimpu cili diperuntukkan bagi wanita yang belum menikah. Bagian atas rimpu cili dipakai dengan menutupi hampir seluruh wajah. Bisa dibilang rimpu ini mirip dengan niqab atau burqa. Satu-satunya bagian yang terbuka hanya pada bagian mata si wanita saja. Sementara kaum pria Bima hanya memakai sarung yang digulungkan di pinggang menutupi bagian pusar. Sarung yang dipakai ini disebut juga tembe nggoli atau sarung songket. Selain itu, pria Bima juga mengenakan sambola atau ikat kepala yang juga terbuat dari kain songket. Baju Adat Suku Sasak Selanjutnya ada pakaian tradisional dari suku Sasak. Wanita suku Sasak memakai pakaian yang disebut lambung. Bahan dasar untuk membuat lambung adalah kain pelung. Bentuk kerah dari pakaian ini berbentuk huruf V V-neck. Pada bagu kanan mereka terdapat selendang yang terbuat dari kain songket. Coraknya senada dengan ikat pinggang yang biasa disebut sabuk anteng. Aksesori lain yang digunakan para wanita adalah gelang, gelang kaki perak, serta anting-anting bulat. Pria suku Sasak memakai busana yang dikenal dengan sebutan pegon dengan ikat pinggang yang disebut leang atau dodot. Leang atau dodot ini terbuat dari songket bermotif benang emas. Fungsi dari ikat pinggang ini adalah sebagai tempat untuk menyelipkan keris. Selain itu, pria Sasak juga mengenakan ikat kepala yang disebut sapuk. Terdapat beragam jenis sapuk, mulai dari sapuk untuk kegiatan sehari-hari hingga untuk upacara adat. Biasanya sapuk untuk harian terbuat dari kain tenun biasa, sedangkan untuk upacara adat memakai songket motif benang emas. Pakaian Adat Sumbawa Kemudian ada pakaian adat dari Sumbawa. Dimana para wanita Sumbawa mengenakan baju lamung berlengan pendek yang mirip baju bodo dari Sulawesi. Atasan ini bersulamkan benang emas yang dibentuk motif bunga. Bawahannya mereka menggunakan tope belo rok panjang dan tope bene sejenis rok pendek. Kedua rok tersebut digunakan secara bertumpuk dengan rok pendek dibagian luar. Keduanya juga dihiasi oleh sulaman motif bunga. Pelengkap atau aksesori yang digunakan, antara lain ponto gelang, hiasan kepala yang dilengkapi kembang goyang, kida sanging sapu tangan, serta kalung juga anting. Laki-laki Sumbawa mengenakan atasan yang disebut gadu atau baju lengan panjang yang berwarna hitam. Tak lupa baju ini juga dihiasi sulaman benang emas bermotif bunga. Kemudian diberi tambahan kain simbangan yang diselempangkan menyilang. Umumnya, kain simbangan ini berwarna merah dengan sulaman bermotif bunga. Untuk bawahannya, mereka menggunakan celana panjang dengan giasan di pinggir kaki celana serta tope semacam rok. Tope ini terbuat dari kain lembut bersulamkan benang emas. Kepala mereka juga menggunakan pasigar, yakni semacam penutup atau ikat kepala dari kain yang dilipat seperti kipas. Dari ketiga macam busana adat diatas, dua diantaranya baju suku Sasak dan Sumbawa masih dipakai sebagai busana pengantin untuk saat ini. Sementara baju adat dari suku bima jarang sekali digunakan untuk pesta perkawinan tradisional orang NTB. Meskipun begitu, masih ada orang Bima yang menggunakan pakaian adat tersebut. Baca Juga Pakaian adat Gorontalo Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat/ NTB Originally posted 2020-11-29 084054.

SukuHelong adalah salah satu penduduk asli Pulau Timor Nusa Tenggara Barat. Suku ini juga memiliki pakaian adatnya sendiri. Pakaian adat suku Helong untuk pria adalah berupa kemeja atau baju bodo. Sedangkan sebagai bawahan berupa kain yang diikatkan ke pinggang berbentuk selimut. Untuk ikat kepala adalah berupa destar.
Pakaianadat nusa tenggara barat/ntb (gambar dan penjelasan) pakaian adat nusa tenggara barat (ntb) bisa dibilang cukup variatif sesuai dengan suku yang ada di daerah nusa tenggara barat. Kedua daerah ini memiliki keunikan tersendiri. Mengenal Keunikan dan Aneka Macam Baju Adat NTT Budayanesia from ini berwarna hitam dengan
PakaianAdat Nusa Tenggara Barat Serta Pembahasannya - Tambah Pinter. Baju Adat Pengantin Lampung, Full Penjelasan dan Gambar Baju Pengantin Lampung, Full Penjelasan dan Gambar Perhiasan Pengantin Lampung, Perhiasan Khas Pengantin Lampung, Lampung, Indonesia - Bahasa Inggris Mudah. √ Pakaian Adat NTT - Nama, Keunikan, Gambar
w79Xu.
  • dir7m89ek6.pages.dev/442
  • dir7m89ek6.pages.dev/259
  • dir7m89ek6.pages.dev/36
  • dir7m89ek6.pages.dev/9
  • dir7m89ek6.pages.dev/342
  • dir7m89ek6.pages.dev/100
  • dir7m89ek6.pages.dev/65
  • dir7m89ek6.pages.dev/389
  • gambar pakaian adat nusa tenggara barat